Tentang Penyesalan dan Harapan untuk bisa cepat lulus

Photo by Yan Krukov with Pexels.com 
https://www.pexels.com/photo/photo-of-woman-looking-serious-while-using-laptop-4458417/


Duduk terdiam meratapi layar komputer, dengan tatapan kosong berharap film inspirasi yang baru saja ditonton akan menjadi suatu dorongan untuk mengerjakan tugas yang belum kunjung selesai juga.

Semakin kesini, semakin banyak hal yang terlewatkan begitu saja, katakan saja mulai dari uang, kedekatan bersama teman, bahkan waktu me time. Jadi ingat dulu waktu pulang ke rumah, papa pernah bilang samaku "Semakin kau sibuk semakin kau menghargai waktumu," nah sekarang apa yang dibilang beliau nyata rasanya.

Sekarang pikiranku semakin sering berkata "ah coba aja dulu aku begini," atau "ah coba aja dulu aku ikut ini atau ikut itu pasti gak bakal gini. " Tapi yang namanya waktu tidak akan bisa diulang lagi. Kalau kata orang-orang "nasi sudah menjadi bubur." Apa yang sudah terjadi tidak bisa diputar balikkan seperti sebelumnya.

Padahal dulu kalau nelpon orang tua rasanya senang banget, apalagi untuk melepas rasa rindu kala itu. Sehingga untuk berjumpa saja harus setahun sekali itupun bisa memakan biaya yang dibilang cukup besar dikala sekarang biaya pesawat lagi mahal-mahal nya akibat accident pesawat lion itu.

Sekarang kalau di telpon orang tua, jantung rasanya berdegup kencang karena sudah pasti pertanyaan pertama yang terlontar ialah, sudah bagaimana progress pengerjaan tugas mu ? akankah bisa selesai tahun ini ? akankah begini ? akankah begitu ? 

Disitu sontak hati dan pikiran merasa kacau, apa yang harus kujawab ? disaat belum memiliki jawaban pasti yang dapat kuberikan pada mereka. Tak jarang aku merenung, meneteskan air mata dalam kenyamanan hampa ini, dimalam hari itu yang kupikirkan hanyalah bagaimana caranya untuk bisa untuk cepat sidang Tugas Akhir ini. 

Ya meskipun sebagai manusia hanya bisa berharap semoga kedepan akan lebih baik. Semoga akan ada sesuatu yang besar menanti di depan~

Komentar

Postingan Populer