Pengalaman Pertama Kali Ketinggalan Pesawat, Walau Nyesek Tapi Dijadikan Pelajaran Aja deh!

Photo By Alexandr Podvalny
https://www.pexels.com/photo/woman-looking-through-the-glass-wall-322819/


Pernah enggak sih kalian ketinggalan pesawat ? kesal enggak ? ya pasti nya kesal dong. Pernah suatu kali ceritanya ketika aku baru lulus SMK disalah satu kota medan pada tahun 2014, sehabis itu aku di terima di kampus swasta dibandung.

Pada waktu itu tepatnya tahun 2014, aku harus merantau lagi dong ya, udah merantau ke medan kemudian harus merantau lagi ke bandung. Anak rantau banget enggak sih aku? hahaha maka dari itu, karena aku diterima dikampus yang berada jauh dari tempat kelahiranku di Bengkulu utara, aku harus terbang minimal 1 jam 15 menit dimana itu harus menggunakan pesawat.

Jadi pada saat itu aku belum pernah sama sekali melakukan perjalanan dengan pesawat terbang sendiri, lalu mama meminta tolong kepada adiknya yaitu tulangku (paman) untuk memesan tiket pesawat, karena kondisinya tulangku berada dikota dan kampung halamanku itu bukan dikota, ya bisa dibilang di desa.

Singkat cerita dipesanlah tiket penerbangan itu oleh tulangku (paman) yaitu pesawat lion, dengan waktu penerbangan jam 6 pagi, dimana posisinya  itu di bengkulu masih dalam keadaan gelap pada saat terbang hihihi.

Jadi setelah menghabiskan masa-masa liburan SMK-ku di kampung halamanku, akhirnya aku harus pergi ke tanah rantau di kota kembang tersebut. Jadilah esoknya aku berangkat ke rumah tulangku (paman) untuk menginap sehari, karena tidak enak kalau tidak menginap agar akrab juga dengan keluarga dan bisa menghabiskan waktu liburku 1 hari bersama mereka juga.

Sebelum tidur aku langsung mengatur alarm ku jam 4 agar tidak terlalu buru-buru berangkat ke bandara pada keesokan harinya. Keesokan harinya, belum juga alarmku berbunyi, tulangku (paman) sudah bangun, dan segera menyuruhku agar bersiap-siap untuk mandi dan sarapan.

Setelah selesai menyantap sarapan yang dibuat oleh nantulangku, aku pamit izin berangkat kepada tulang, tante, dan juga opung (nenek), lalu langsung berangkat ke bandara. Dengan waktu 30 menit sampailah kami di bandara Fatmawati tepatnya pada jam 4.30.

Tulangku ikut juga membantu proses check-in dibandara, tulangku bisa masuk ke bandara karena mengenal beberapa crew di bandara tersebut. Setelah itu aku harus memasuki ke ruang tunggu, disitulah tulangku (paman) harus pamit kepadaku, karena disitu hanya yang memiliki tiket yang bisa masuk.

Kemudian masuklah aku ke ruang tunggu, bersama para calon-calon penumpang yang lain. Cuaca masih dingin, serta AC yang cukup dingin mengisi tubuh ini rasanya seperti disiram es hahah.  Karena pesawatku keberangkatan jam 6 pagi, maka aku harus menunggu 1 jam 30 menit, alhasil aku bersantai terlebih dahulu, sambil mendengarkan loudspeaker bandara yang suaranya juga tidak terlalu keras.

sambil menunggu waktu keberangkatan aku menelepon kedua orang tua ku untuk mengabari mereka, kalau aku sudah sampai di bandara dan lagi menunggu pesawat untuk keberangkatan. Waktu telah berlalu sekitar 1 jam belum juga kunjung ada pemberitahuan dari loudspeaker informasi, karena dalam posisi itu aku juga tidak terlalu mengerti tentang nomor penerbangan dan sebagainya, karena tulangku (paman) juga tidak memberitahukan tentang itu sebelumnya kepadaku.

Alhasil waktu telah menunjukkan jam 6.10, disitulah aku baru dalam mode panic attack, karena kenapa sudah jam segini belum ada terdengar pesawat dengan tujuan Jakarta. Oleh karena itu aku langsung bertanya kepada orang yang di ruang tunggu "Maaf pak, mau tanya pesawat keberangkatan jakarta jam 6 pagi tadi udah berangkat belum ya ?", "oh udah dari tadi mas, emang tidak dengar ya ?" itulah jawabnya.

Perasaan kacau, kesal, marah, dan kecewa bercampur aduk didalam pikiranku saat itu. Dengan ketidak percayaanku tersebut, aku bangkit dari tempat duduk dan lekas bertanya kepada ibu penjaga gate penerbangan "Permisi bu, pesawat lion dengan tujuan ke jakarta sudah berangkat ya bu?", "Iya udah dari tadi pak, soalnya tadi dipanggilin tidak ada jawaban dari bapak, makanya pesawat langsung lepas landas" itulah jawabnya

Sontak tidak tahu apa yang harus kuperbuat saat itu, aku langsung memukul kursi di ruang tunggu tersebut "ANJINGLAH" itulah yang terucap dengan lantang dari mulutku, semua orang diruang tunggu termasuk crew bandara mengarahkan kedua matanya kepadaku, kurasa aku disitu tidak bisa lagi mengontrol emosi karena kebodohanku atau karena ketidak bagusan loudspeaker yang ada dibandara Fatmawati tersebut.

Aku yang sudah merasa masa bodo tersebut langsung turun ke bawah ke tempat check-in di lantai 1, disitu aku langsung menelpon orang tuaku, tapi yang terjadi malah pulsaku habis tanpa kuketahui, momen paling bangsat banget gak sih tu menurut kalian? udah ketinggalan pesawat, pulsa habis lagi.

Alhasil aku meminta tolong untuk meminjam telpon crew check-in  untuk menelpon mama-ku, jadilah pada saat itu mamaku heran sekaligus tertawa karena kebodohanku bisa-bisanya ketinggalan pesawat, padahal disitu harga tiket lagi mahal-mahalnya hahaha

Singkat cerita sehabis kejadian itu tulangku masuk kembali kedalam bandara "Lah wan, kok masih disini ? kenapa bisa ketinggalan ?" itulah tanyanya. "iya tulang, enggak dengar aku kalau udah berangkat pesawatnya," begitulah singkatnya kujawab.

Tulangku bersikeras mencari tiket baru lagi agar aku bisa terbang menuju ke jakarta, tetapi apesnya tiket pada hari itu lagi habis semua. Semua agen tiket sudah kami kunjungi dan hasilnya sama saja yaitu nihil.
Jadilah aku harus berangkat bareng tulangku naik mobil travel ke jakarta melalui kapal feri.

Disitulah aku belajar kalau mau menaiki pesawat atau kendaraan konvensional apapun harus benar-benar persiapan dan cermat mendengarkan instruksi dari awak cabin agar tau harus kemana, karena aku sama sekali enggak ngerti maka dari itu aku ketinggalan pesawat.

Berceletuklah mama-ku di telepon "BANG TAU KAU? BIASANYA ORANG KETINGGALAN PESAWAT ITU ORANG SUKSES LOH hahahah" begitulah candanya di telpon, yang ada aku malah ketawa dan tidak terlalu mempersalahkan masalah yang tadi.

Hanya saja aku jadikan itu pelajaran dan menjadikan pengalaman lucu, yang kalau diingat dan diceritakan di kalangan keluargaku membuat mereka semua ketawa akan kebodohanku tersebut.

Komentar

Postingan Populer